Sabtu, 16 Mei 2015

Tulus

Tulus dan ikhlas itu kata yang hampir sama maknanya. Mudah di ucapkan tapi berat menjalaninya.
Tulus bisa di artikan dengan memberi tanpa mengharap balasan. Untuk bisa mencapai tulus, orang harus belajar banyak memberi. Ketika level memberi kita udah sering, mungkin baru level tulus ikhlas akan berangsur-angsur timbul di dalam hati.

Trus, gimana sih caranya kita bisa tulus? walaupun hanya memberi kan senyuman tulus?
Menurut saya sih, begini caranya:

1. Belajar memberi dengan berprinsip bahwa kita memberi karena memang kita itu Mau dan Bisa. Kalau memang kita sedang tidak mau atau tidak bisa, ya jangan memaksakan diri.

2. Belajar memberi dengan tidak merasa di manfaaatkan.
(Kadang ada sih ya, orang yang tak tau diri, tau kalo ada orang baik, trus semena-mena minta tolong. Padahal belum tentu dia dalam kondisi yang bener-bener butuh pertolongan orang lain)
So, buang jauh-jauh pikiran seperti itu. Anggaplah kita memberi memang karena urusan kita dengan Yang di Atas, persoalan dia bohong atau tidak, Kita serahkan sama Yang di Atas juga. Gampang tho?

Bila engkau berbuat baik, 
bisa saja orang lain menuduhmu punya pamrih.
Tapi bagaimanapun, berbaik hatilah

Bila engkau jujur,
mungkin saja orang lain akan menipumu.
Tapi bagaimanapun, berbuatlah jujur.

Kebaikan yang engkau lakukan hari ini,
mungkin saja besok sudah di lupakan orang,
Tapi bagaimanapun, berbuat baiklah
Bagaimanapun, berikan yang terbaik dari dirimu

Pada Akhirnya, engkau akan tahu bahwa ini adalah urusan engkau dan Tuhanmu.
Ini bukan urusan engkau dan mereka.

- Mother Teresa-

Jogja, 16 Mei 2015, 20.00

Tidak ada komentar:

Posting Komentar