Sejak kecil, ketika aku di tanya apa cita-citaku, aku menjawab ingin menjadi guru. Gak tau kenapa jawabannya itu, kayaknya cuman asal jawab. semakin besar keinginan menjadi guru juga kayaknya bukan bener-bener keinginan dari hati. Mungkin jawaban itu hanya melihat dari beberapa sodara yang menjadi guru. Bisa juga karena itu jawaban yang cukup umum. Guru, dokter, perawat, polisi dan sejenisnya adalah jawaban yang umum bukan?
Nah kalo sekarang, aku di tanya apa cita-citaku. Aku sudah bisa menjawab dengan penuh kesadaran dari hati yang paling dalam. Layaknya berdoa dengan lisan, menuangkan dalam bentuk tulisan aku yakin akan mempermudah di kabulkan oleh Allah.
Cita-cita adalah impian kan?
Bismillah. Saat ini impianku bukanlah menjadi guru atau semacamnya. Aku hanya menginginkan punya keluarga yang di dalamnya ada aku sebagai Ibu yang baik untuk anak-anakku. Selalu ada untuk mereka. Aku tidak mengingingkan sebuah karir cemerlang di luar sana. Aku hanya ingin punya usaha / pekerjaan yang membuatku tidak meninggalkan anak-anakku di rumah dengan orang lain terlalu lama. Aku mungkin bukan tipe wanita karir, tapi aku juga bukan tipe wanita rumahan saja. Aku ingin menyeimbangkan kebutuhanku bergaul dan bekerja ataupun mendapatkan ilmu, tapi tetap bisa mengurus dan merawat anak-anakku di rumah. Untuk menjadi Ibu yang demikian, aku pasti butuh dukungan seorang suami yang baik, yang sayang denganku dan anak-anak. Yang juga hormat dengan orangtuaku dan tidak melupakan juga bahwa aku terlahir dari keluarga besar yang terus harus menjalin silaturahmi dengan mereka. Suami yang ikhlas rela mencari nafkah yang halal untuk kami. Yang bisa menjadi imam, bukan cuman untuk kehidupan di dunia tapi juga kehidupan akherat kelak. Suami dan Ayah yang mencintai kami karena mencintai Allah.
Aku juga punya impian, aku ingin punya beberapa rumah kos atau rumah kontrakan. Jadi walaupun usiaku menua, aku tetap bisa punya penghasilan bagus tanpa harus ekstra kerja keras. Harga tanah dan rumah juga makin hari makin naik. Jadi itu bentuk investasi yang bagus, yang bisa ku wariskan kepada anak-anakku kelak. Aku ingin ada sebagian kos/lahan yang kusewakan nantinya hasilnya akan ku sedekahkan untuk sesama yang kurang mampu. Jadi aku tetap punya jalan untuk bisa terus bersedekah.
Intinya, aku hanya ingin punya suami, anak-anak dan keluarga yang bahagia. Yang tercukupi secara jasmani dan rohani kebutuhannya. Yang bisa bahagia apapun keadaannya. Yang penuh kasih sayang dan kehangatan di dalamnya. Tidak perlu mengeluarkan kemarahan dan emosi berlebihan. Yang selalu ikhlas menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Ingin punya keluarga yang rejeki, berkah dan ridho Allah selalu mengalir untuk kami.
Dengan kekuatan Allah, tidak ada hal yang tidak mungkin di dunia ini. Semoga aku adalah orang yang selalu di beri kemudahan oleh Nya. Amiinn...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar