Bismillahirrohmanirrohiim..
Banyak orang berkata :
"bermimpilah setinggi langit"
Tapi tidak berlaku untuk saya. Saya bukan orang ambisius, saya orang yang menghindari mimpi terlalu tinggi, menghindari panjang angan-angan. Walaupun tidak di pungkiri saya juga manusia biasa yang punya banyak keinginan.
Dari kecil saya tidak punya cita-cita ingin menjadi apa kalau besar nanti. Beneran..., Paling kalau di tanya saya jawab aja pingin jadi guru. Tapi pada kenyataannya saya juga gak ada niatan untuk sekolah di keguruan. Dan sampai detik ini saya juga bukan ber profesi sebagai guru
Waktu saya sekolah SMEA jurusan Usaha Perjalanan Wisata -saya yang tidak punya akte kelahiran dan ada kesalahan penulisan nama bapak di ijazah- karena ketidaktahuan saya,, saya sempat berpikir bahwa saya tidak akan bisa bikin Paspor. Saya ikhlas kan saja waktu itu dan melupakan keinginan punya paspor dan bisa keluar negeri. Tapi Allah Maha Baik, Hanya sekitar 3 tahun saya lulus SMEA, saya sudah bisa punya Paspor dan bisa ke luar negeri, untuk jalan-jalan dan pakai uang hasil keringat sendiri! Alhamdulillah...
Banyak hal yang terjadi bukan karena saya mengimpikannya sejak lama. Saat itu terlintas keinginan dan kira-kira saat itu saya punya kemampuan untuk mewujudkan nya, saya berusaha keras untuk mewujudkan atau mendapatkannya. Tapi bila tidak, saya menunda keinginan atau bahkan melupakannya.
Dengan itu hidup rasanya lebih ringan, tidak terbebani dengan ambisi berlebihan.
Pernah suatu waktu, entah karena saya lupa kebiasaan hidup sedikit ambisi ala saya atau mungkin saya yang sangat ambisi waktu itu, saya punya keinginan yang kuat akan sesuatu. Saya saat itu bener-bener berambisi untuk mendapatkannya. Siang malam saya pikirkan, hingga saya merasa hidup ini kurang, tidak bersyukur. Pun ketika saya melakukan amalan ataupun sedekah, pikiran hanya tertuju pada ambisi saya. Dan akhirnya setelah sekian lama berjuang, saya belum bisa mendapatkan apa yang saya inginkan, ujung-ujungnya saya "menyalahkan" Allah kenapa doa saya tidak di kabulkan. Astaghfirullaah... Harusnya saya beramal harus dengan ikhlas untuk Allah, bukan karena ambisi saya.
Ambisi saya waktu itu menutup hati saya dan saya jadi amat kurang bersyukur dengan yang sudah saya miliki.
Untunglah saya segera sadar. Sekarang saya tidak mau di pusingkan dengan angan angan panjang. Ini adalah soal pilihan bagaimana menjalani hidup nyaman ala saya. Beda orang bisa beda pilihan bukan? :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar