Sabtu, 22 Oktober 2016

Jadilah diri sendiri

Aku suka menjadi diri sendiri

Selama aku tidak merugikan orang lain
Aku tidak peduli apa yang orang lain pikirkan
Aku tidak peduli apa yang orang lain omongkan

Aku suka menjadi diri sendiri
Bebas berekspresi
Bebas berkreasi
Bebas berprestasi
Tanpa orang lain membatasi

Aku suka menjadi diri sendiri
Selama tetap dalam jalan Illahi
Jalan yang di ridhoi
Bukan jalan yang mendurhakai

Aku suka menjadi diri sendiri
Dan ingin menjadi diri sendiri yang terbaik yang bisa ku lakukan.

Kamis, 06 Oktober 2016

Sepatu

"Have the sense to ourselves in other people's shoes. Life's not always about Me, Me and Me"
(Diana Rikasari)

Bermula dari ketidaksukaan seseorang atas ide dan pemikirannya yang menurut dia bagus, tapi saya tidak menuruti keinginannya untuk memakai idenya. Demi Allah bukan karena saya merasa paling benar. Atau bukan karena kerasnya hati saya tidak menerima idenya tsb. Ingin saya jelaskan tapi sepertinya sulit untuk membuatnya mengerti. Maaf kan saya ya sodara, semoga jika kau membaca tulisan ini, kau akan tau maksudku.

Adalah kaki yang punya ukuran sepatu. Setiap orang punya kakinya sendiri-sendiri. Dengan ukurannya sendiri. Biasanya yang punya kaki yang tau persis, berapa ukuran sepatunya, warnanya, kegunaannya, modelnya, untuk berapa lama sepatu itu di pakai, untuk acara apa sepatu itu di pakai dsb yang sesuai dg kebutuhannya.

Andaikan masalah dalam hidup seseorang yang sedang butuh solusi adalah ibarat kaki yg sedang butuh sepatu, bukankah lebih bijak jika kita ingin menawari sepatu (baca: solusi), kita juga mesti tau detail sepatu apa yang sedang di butuhkan?

Misalnya.. Ukuran sepatu saya adalah 37.5. Tapi berhubung di pasaran yang ada ukuran 37 atau 38, maka saya akan mengepaskan sepatu dengan 2 ukuran tersebut. Terkadang beda model juga mempengaruhi. Kemudian sepatu itu akan saya pakai untuk lari pagi. Jadi saya butuh sepatu olahraga yang ringan tapi punya bantalan yang empuk untuk menghindari cedera kaki. Soal warna ga masalah yang penting buat saya nyaman aja.

Kemudian datanglah seseorang yang ingin memberi saya sepatu tanpa bertanya lebih dulu sepatu apa yang saya butuhkan. Dia bawa sepatu dengan hak tinggi, jadi maaf saja saya menolaknya. Kemudian datang lagi seseorang dengan serta merta memaksa saya memakai sepatu boots avepe. Maaf juga, kali ini pun saya menolaknya. Yo mosok lari pagi pakai sepatu terbuat dari plastik yang lebih cocok untuk kondisi banjir. Hingga datang berkali kali orang yang menawarkan sepatu yang tidak sesuai dengan kondisi dan kebutuhan saya tanpa bertanya dulu sepatu apa yang saya butuhkan. Ada bawa sandal jepit, ada bawa sepatu flat dsb. Saya pun masih menolak dengan halus. Karena ga pas aja gitu. Harap maklum dong pliiis... Jangan maksa saya ya.

Jadi ketika saya menolak sepatu-sepatu itu, percayalah... Itu karena belum PAS aja.  Jadi jangan cap saya dengan sebutan orang yang keras hati dan merasa benar yah? Duuhh..

Hal yang sama juga terjadi, ketika saya sedang punya masalah yang butuh solusi. Terima kasih banyak atas sumbangan ide dan pemikirannya, tapi semua itu akan saya tilik kembali apakah :
1. Sesuai dengan kondisi saya?
2. Apakah sesuai dengan kebutuhan saya?

Jikalau saya menolak ide tsb, karna saya gak mau ngikut asal ngikut. Ya jangan marah dan tersinggung tho yoo...

Wong kalo cuman ide, itu cuman teori aja. Mudah kali lah mbakyu..
Yang jalanin praktek itu loh perlu mental dan kesiapan dengan segala resiko nya.
Yang jalanin siapa?
Situ opo saya? Saya kan?
Emang mau saya salahkan kalau ternyata idenya justru makin buat kacau masalah saya?

Plis deh... Di pikir lagi dengan bijaksana. Menolak sebuah ide bukan berarti karena saya merasa paling benar dan punya hati yang keras.

Saya bukan orang yang merasa paling benar. Walah.. Wong saya ini hanya orang yang masih belajar untuk jadi orang benar dan baik aja kok mbakyu...

M-a-s-i-h b-e-l-a-j-a-r.

Makanya saya juga belajar untuk tidak ngepaskan sepatu saya di kaki orang lain. Banyak gak cocoknya mbakyu..
Saya cuman lagi belajar, gimana caranya saya bisa memberi sepatu ke orang lain sesuai dengan ukuran dan kebutuhannya. Karena saya pun juga ingin orang lain memperlakukan hal yang sama.

Sabtu, 01 Oktober 2016

Cara melepaskan diri dari tekanan seseorang

Buat siapapun yang sedang gelisah, ada perasaan takut dan tertekan oleh seseorang. Seseorang yang mungkin justru tiap hari ada di dekat anda. Yuk mari kita lepaskan segala tekanan dan beban yang ada. Ada orang berkata, berpikirlah sebaliknya.

Jika ada orang yang menekan hidup anda, ubahlah pemikiran kita. Pikirkan yang baik-baik saja. Misalnya:

Tidak usah di lihat dia itu siapa dan apanya kita, tapi anggap lah dia hanya "orang asing". Dan dengan orang asing, buanglah segala ekspektasi kita terhadapnya, buanglah segala hal yang ingin kita dapatkan dari "orang asing" tsb. Buanglah segala harapan kita terhadapnya.

Jika kita sudah menganggap bahwa orang itu adalah "orang asing", sudah tentu orang itu bukan siapa-siapa kita kan? Dengan dengan sendirinya, kita tidak akan berharap orang itu melakukan kebaikan kepada kita.

Kemudian, lihat lah kebaikan orang asing yang bukan siapa-siapa kita tersebut. Dan tanyalah pada diri sendiri, kemudian jawablah juga dengan jujur. Misalnya:

1. Apakah dia memberi kita tempat tinggal? Tak peduli itu besar ataupun kecil. Jika jawabannya iya, bersyukurlah. Ada orang yg bukan siapa-siapa anda, tapi memberikan tempat tinggal kepada anda. Apalagi kalau gratis. Anda tidak diminta untuk membayar. Coba cari di luar sana, adakah orang asing yang bukan siapa-siapa anda, yang memberi tempat tinggal gratis kepada anda?.... Bersyukurlah atas karunia Tuhan yang memberi anda tempat tinggal gratis ini.

2. Apakah orang asing tsb memberi anda dan atau mungkin anak-anak anda makanan setiap harinya? Walaupun anda yang harus memasaknya? Kalo jawabannya iya, Bersyukurlah. Jarang sekali ada orang  asing yang bukan siapa-siapa anda, yang mau membelanjakan anda makanan setiap harinya. Kalaupun ada, itu hanya sekali dua kali. Bayangkan betapa baiknya orang asing tersebut hmm?? :)
Bersyukurlah atas makanan gratis yang Tuhan beri melalui orang asing tsb setiap harinya.

3. Apakah orang tsb juga menyekolahkan dan membayar uang sekolah anak anda? Membayar tagihan listrik?
Jika jawabannya iya, Bersyukurlah..
Anda tidak perlu mengurus surat keterangan tidak mampu untuk bisa menyekolahkan anak anda dengan tanpa biaya. Yuk tersenyum...
Baik ya kan orang asing tersebut?

Teruslah membuat daftar kebaikan orang asing tersebut sesuai keadaan anda. Dan kalau anda melihat kebaikan orang asing tersebut, Bersyukurlah.

Jika pun ada kejelekannya, ya sudahlah. Lupakan saja. Lagian dia juga orang asing. Bukan siapa-siapa anda. Tidak usah di buat sakit hati. Namanya juga orang asing, bukan siapa-siapa anda, jadi kalo orang tsb tidak bisa mengerti dan memahami anda. Ya sudahlah...

Wong orang itu bukan siapa-siapa kita kok.

Ga usah di bikin repot
Ga usah di bikin sakit hati
Ga usah di bikin kecewa
Ga usah juga tertekan atas sikap dan kata-katanya

Dia bukan siapa-siapa.

Rabu, 28 September 2016

Kursus menjahit di Jogja

Lagi pingin belajar menjahit tapi bingung mau mulai darimana. Gampang sist, banyak LPK bertebaran di Jogja. Atau mau yang kelas privat juga ada. Berikut beberapa tempat kursus menjahit di sekitaran Jogja.


Cek di re cek ya...
LPK Bunga Berkembang.
Lokasi 500 meter utara Pasar Cebongan.

LPK Dwi Sakti
Lokasi : Jalan Kaliurang Km 8. Kanan jalan sebelum pertigaan jalan Damai.


LPK Modisa
Hp. 08122772177


Busana Jaya Modiste
Jalan Kaliurang  Km 7
Telp. 0274880039

Rizqi Modiste
Jalan Nagan Tengah
Hp. 082138274641

Kursus Kusuma Tiara
Depan PH Jalan Kusumanegara
Ada web nya. Cek aja langsung. Cuman harga agak berbeda dengan di web, mungkin belum di update.
Berdasarkan sms balasan yang saya kirimkan, Biaya Dasar 700 ribu, Terampil 1.3 juta.

Ayunda Kursus Menjahit
Jl. Rafflesia no 24 Rt 5 Rw 3 Bromonilan Purwomartani, Kalasan Sleman.
WA 085 900 235 999
Instagram @kursusmenjahitjogja
Info lebih lanjut ada di webnya DISINI

Adana Yogyakarta
Baciro Yogyakarta
Hmm ini biayanya bisa buat beli motor 1

Kursus menjahit Elisabeth
Jln. Kranggan Cokrodiningratan







Ada info terbaru kursus Gamis Gratis KLIK INI

Minggu, 25 September 2016

Perpustakaan kota Yogyakarta

Anda masyarakat umum yang gemar membaca?
Yang punya kesamaan kayak saya yang sering ke toko buku Gramedia walau kadang numpang baca aja? Hehe...

Saya udah hampir 6 tahun tinggal di kota Jogja yang istimewa ini, tapi baru beberapa bulan yang lalu resmi menjadi anggota perpustakaan Yogyakarta. Aseli gak nyesel ikut jadi anggota. Yang ada juga nyesel kenapa gak dari dulu hehe..

Syarat jadi anggota sangat gampang, cukup datang ke perpus sebelum jam 17.00 dan jangan lupa bawa KTP DIY yang masih berlaku. Kalau misal anda adalah mahasiswa dari luar kota Jogja, cukup siapkan surat domisili dan kartu mahasiswa anda saja.
Sampai di sana biasanya petugas akan berbaik hati memfotokopikan KTP kita sambil kita mengisi form pendaftaran. Setelah form di isi lengkap, petugas akan meminta kita untuk berfoto. Eits... Fotonya ga usah jauh-jauh. Cukup 3 langkah mundur, senyum.. Jadi deh tuh foto. Karena petugas meletakkan kamera tepat di depan mejanya. Trus kita di minta tunggu sekitaran 10 menit buat nunggu kartu perpus jadi. Sambil nunggu nama kita di panggil, kita langsung bisa cek cek koleksi buku nya. Lantai 1 biasanya buku yang bisa pinjam bawa pulang. Di lantai 2 ada kolekai buku anak dan  ruangan untuk anak juga, dan juga koleksi buku referensi yang hanya bisa baca di  tempat.

Hampir setiap kali saya berkunjung ke sana, hampir di pastikan selalu ramai. Apalagi kalau sore tuh, ada juga beberapa kelompok pelajar yang masih pakai seragam sedang belajar bersama.

Biasanya setiap kali kita berkunjung, kita akan menulis nama kita di buku tamu, beserta kolom profesi. Saya perhatikan kebanyakan yang datang adalah pelajar dan mahasiswa. Sedangkan masyarakat umum kaya saya.... Hmm.. Dikiit.
Ayo dong biar kita udah gak jadi pelajar atau mahasiswa lagi, baca buku dan nambah ilmu tetap penting kaan? Hehehe..

Koleksi buku setiap minggu juga ada yang baru. Lumayan banget kalau buat kayak saya, daripada beli. Upps...
Dari awal daftar sampai pinjam buku itu GRATIS. Enak tho? Hari gini gitu loh... Nyari yang gratisan kan susah.

Yuks kita ke perpus..

Senin, 05 September 2016

Hati yang gembira adalah obat

Pagi tadi aku kontrol lagi ke Prof dr Bambang Sp.Pd Sp.JP -banyak betul gelarnya ya - ke RSA.

Seperti biasa kalo periksa pakai ke rumah sakit dan - pakai BPJS pula -  ya mesti menikmati antri berkali-kali. Prosedur urutannya adalah check kartu BPJS - nunggu di panggil - stlh cek BPJS oke, ambil nomor antri buat daftar - nunggu di panggil buat di panggil buat daftar ke poli rawat jalan - dapat antrian dokter trus ke poli rawat jalan - kasih map ke suster jaga - nunggu di panggil tensi - tensi - nunggu di panggil dokter - di periksa dokter - ke suster lagi kasih map - nunggu bentar - trus ke bagian farmasi kasih map - tunggu di panggil - gitu di panggil ambil antri di kasir - tunggu di panggil kasir - gitu di panggil kasir tunggu lagi buat nunggu obat - di panggil buat di kasih obat - ke loket pendaftaran lagi buat bikin perjanjian lagi (kalo di suruh kontrol lagi). #fiuuhh #kakipegel

But, apapun.. Alhamdulillah dan bersyukur banget udah ada BPJS. Berapa duit mesti keluar coba kalo udah ke dr spesialis apalagi udah bergelar prof gitu, kalo gak pakai jaminan. Ingat dulu pernah gara-gara meriang batuk pilek trus periksa ke dr internist di rumah sakit swasta.. habis 650 ribu! Bikin dompet menangis beneran deh.
Lagian batuk pilek juga ngapain ke internist sih. Kepaksaa buu kepaksaa... Ceritanya anakku sakit rawat inap dan aku yang harus jagain malah tepar. Mau ga mau atas saran dokter anak yang merawat anakku, aku di saranin ke internist. Mungkin maksudnya baik, biar dapat obat yang cespleng dan cepat sembuh n fit. Tapi ya itu... Mehong.

Balik lagi ke prosedur alias urutan rawat jalan di RS, banyak duduk-duduk buat nunggu giliran di panggil kan? Sebelum di panggil duduk dimana -- eh setelah di panggil duduk dimana. Ganti-ganti mulu. Jadi kalo setiap ganti tempat duduk di samping kita adalah orang berbeda, bisa di bayangkan berapa banyak orang yang kita ajak ngobrol atau duluan ngajakin ngobrol walaupun basi basi.

Lebih sering sih aku di tanya aku punya anak berapa, karena biasanya aku bawa anakku yang kecil. Dan itu kata pembuka yang sangat sangat sering terjadi hehehe.

Tadi ada seorang bapak yang kemudian ngobrolin sakitnya, setelah terlebih dulu nanya aku tentunya.

Bapak itu: "Saya itu awal mulanya karena merokok mbak"
Aku.        : "Ya itu penyakit di bikin sendiri pak" (maaf ya pak, keceplosan)
Bapak itu : "Hehehe... Padahal saya udah sering di ingat kan mbak, sama istri, sama yang lain juga"
Aku          : "Trus sakitnya apa apa?" (aku mulai kepo)
Bapak itu : "Di tes Echo katanya otot jantungnya mbak"
Aku.         : "Oh begituu...." (Manggut manggut)
Bapak itu : "Tapi sejak tahu itu mbak, kayaknya sakit saya jadi nambah deh. Yang kolesterol lah, yang lain lah..."
* Yang lain benernya aku lupa dia ngomong apa.
Aku          : "Mungkin bapak nya banyak pikiran..." (Tersenyum berasa sok tau)
Bapak itu : "Kalau mikir berat sih enggak ada deh kayaknya mbak.. Cuman saya jadi perasa. Dikit-dikit jadi merasa sakit. Apa apa kayak lebih di rasa"
Aku          : (dalam posisi di tarik anakku yang minta jalan karena bosan duduk) "Jadi stress nya lebih kepada ketakutan karena sakit itu sendiri kali ya pak...?"
Bapak itu : "Iya...."

Selanjutnya aku sama anakku keluar ruangan karena anakku bosan duduk terus.

Itu baru percakapan dengan satu orang, bayangkan kalo setiap duduk dengan sebelah nya orang berbeda-beda. Berapa banyak topik yang bisa jadi obtolan. Hehehe

Dari percakapan dengan bapak tadi, bisa di ambil kesimpulan, betapa pikiran bisa mempengaruhi kesehatan. Mungkin kalo bapak itu tidak tau ada something wrong di jantungnya, dia gak akan kena kolesterol dsb. Lebih tepatnya sih dia merasa sehat sehat saja walaupun mungkin penyakitnya tetap menyerangnya. Entahlah...

Aku sendiri pun ngerasa kalo ada beban di pikiran, berasa lebih mudah merasa sakit. Berbeda kalo lagi semangat, pikiran lagi happy, gembira, atau pikiran fokus ke hal hal yang menyenangkan, kayaknya jarang banget sakit, jarang banget ngerasa capek.

Ada seorang teman yang doyan ngemil, makan banyak dan sering ngemil tapi badannya tetap kurus. Cenderung kekurusan malah. Tapi ketika ada yang mengingatkan untuk cek kolesterol karena melihat dia kebanyakan ngemil, dia menolaknya.
"Biarlah... Mau kolesterol atau gak, aku ga mau periksa. Takut jadi takut sendiri" katanya.

Betapa hati yang gembira adalah obat. Dan hati bisa gembira kalo pikiran juga singkron bukan?

Semoga kita selalu gembira, bahagiaa dan sehat selalu yaaa... Amin

Quotes

Beribadah lah kepada Allah karena bersyukur atas segala yang Allah beri kepada kita.

Dan berprasangka baik lah kepada Allah.
Prasangka baik juga bisa jadi harapan dan doa.

Yakinlah bahwa apapun yang terjadi adalah yang terbaik untuk kita. Baik yang kita suka maupun benci. Semua pada akhirnya adalah kebaikan.

Yakinlah bahwa Allah pasti akan memberikan jalan keluar dan pertolongan atas semua urusan kita.

Selasa, 30 Agustus 2016

Selalu ada kemudahan dalam kesulitan

Sudah hampir 3 minggu ini, tidak setiap malam aku bisa tidur nyenyak. Awalnya sejam setelah tertidur, aku kebangun seperti kaget dan tak lama jantungku berdebar kencang. Dulu kira kira setahun yang lalu pernah juga seperti ini. Sampai aku minta dokter untuk merujuk ke dr spesialis jantung. Di poli jantung aku di tes EKG, hasil alhamdulillah normal. Kemudian aku minta tes lain, yaitu tes Echo. Sambil menunggu hasil tes Echo keluar aku di kasih obat. Tapi begitu hasil keluar, aku malah tidak periksa lagi ke dokter. Gara gara waktu itu ada lupa bawa kartu Bpjs. Ya udah habis itu gak kumat lagi, jadi ya ku pikir aman aman aja.

Nah sekarang setelah sekian lama muncul lagi deh kejadian kayak dulu. Akhirnya cek ke dokter lagi. Hasil dulu ku bawa, memang tertera kalo ada gangguan MVP ringan. Yang katanya katup jantung agak kurang sempurna. Tapi dokter umum itu bilang kalo banyak menimpa sebagian kaum wanita. Mungkin aku sedang banyak pikiran? Itu tanya dokternya. Perasaan sih sebelum ini tidurku baik baik aja. Tapi entahlah..
Dan akhirnya aku di rujuk lagi ke dr sp jantung lagi.

Sampai di dr sp jantung, aku di kasih   obat sama kayak dulu, utk kemudian    kontrol lagi 2 minggu kemudian.
Seminggu sudah berlalu sejak aku ke dokter jantung. Beberapa malam, aku masih sering kebangun tengah malam tapi dengan detak jantung yang tidak sekencang sebelum minum obat. Aku jadi merasa kalo mau tidur malah lebih ke gelisahan sendiri, takut kalo ga bisa tidur nyaman. Jadi pikiran seperti ini yang justru malah bikin aku stress. Fiuuhh...

Dan tadi malam, aku bolak balik kebangun lagi... Huaaa ;(
Pagi pagi berasa masih ngantuuk. Badan juga lemas. Mata berasa beraatt. Kan pas enaknya tidur, malah udah subuh. Ya bangun lah ya walo pun masih ngantuk.

Siang ini ku coba tidur lebih awal, huuaa... Tetap susaah karena biasa tidur siang jam 14 an. Akhirnya si kecil malah ikutan bobo siang.
Hmm.. Ku pandangin anakku yang bobo dengan nyenyaknya. Sampai akhirnya aku tersadar.
Ya Allah.. Betapa aku kurang bersyukur. Betapa anakku sehat wal afiat dan bisa tidur dengan nyaman. Alhamdulillah Ya Allah. Ga bisa bayangin kalo anakku yang susah tidur, gimana aku lebih merasa susah tidur lagi dari sekarang? Alhamdulillah cuman aku aja yang lagi bermasalah tidurnya. InsyaAllah yakin kalo ini juga akan segera baik baik saja. Kenapa aku mengeluh? Berapa juta malam aku tertidur dengan nyenyak, yang seringnya niat buat bangun malam akhirnya bablas  tidur lagi sampai pagi. Dan pagi nya aku berasa menyesal atau kesel? Kenapa aku gak bangun malam. Wuaduuuhh piye tho aku ini??
Hehehe...
Maafkan aku Ya Allah...

Selalu ada kemudahan dalam kesulitan, dan gitu juga sebaliknya. Dalam hidup manusia pasti punya 2 sisi itu. Kemudahan dan kesulitan. Ga mungkin tuh kayaknya mudah semua atau sulit semua. Tinggal porsi dan jenis nya aja yang di tukar tukar tempatnya.
Ada orang yang kliatan dari luar kaya, banyak uang, harta di mana mana. Itu kemudahan yang dia punya. Tapi kesulitannya bisa juga sebanding dengan itu, cuman kita gak tau aja kan? Bisa juga dia orang kaya malah kesepian hatinya dsb.
Ada juga yang kliatannya hidup pas pasan sederhana. Tapi anak anaknya pada pinter pinter nan soleha dapat bea siswa semua.
Nah bisa juga tuh yang kaya ntar jadi hidup sederhana tapi tentram hatinya. Allah Maha kuasa atas segala sesuatu. Kita mah apa atuuuh...

Allah Maha Adil
Allah Maha Baik

Jadikan hamba dan semua yang membaca ini sebagai hamba yang selalu bersyukur kepadaMu Ya Allah. Amin.

Minggu, 28 Agustus 2016

Lagu bikin baper

Tau lagunya D'massive yang judulnya Jangan Menyerah?
Secuil liriknya nih:

Kita pasti pernah
hadapi cobaan yang berat
Seakan hidup ini tak ada artinya lagi
Syukuri apa yang ada
Hidup adalah anugerah
Tetap jalani hidup ini
Dan lakukan yang terbaik

Begitu mendengar lagu itu, apa reaksi anda?

Kalau anda kemudian meneteskan airmata, itu artinya... Anda sm seperti saya!
Hayoo lagi sedih yaa
Lagi ada beban berasa berat yaa

Saya ga selalu meneteskan airmata sih, tapi kalo mendengarkan lagu itu trus menangis, itu artinya, saya lagi dalam kondisi mental yang drop. Berasa beban berat. Berasa paling sengsaraaa aja. Fiuuuh...

Iya mengerti kalo di luar sana banyak orang lebih sengsara dari saya. Mengerti juga kalo mungkin saya masih jauh lebih beruntung dari sekian juta atau bahkan sekian milyar orang di luar sana. Tapi ya namanya manusia biasa, beban setiap orang ga bisa di sama ratakan. Bisa berat di saya tapi ringan buat yang lain, atau sebaliknya. Jadi ya ga bisa di bandingkan dengan yang lain. InsyaAllah yakiin aja kalo Allah Swt tidak akan memberi kita beban di luar kemampuan kita. Oke? Smile ahh... :)

Ringanin pikiran aja sih kalo kata iklan mah.
Ntar juga terlewati kok masa "berat" itu. Yang penting gimana kita mengisi hari hari di masa itu dengan hal yang bermanfaat semampu kita. Ingat, semampu kita ya. Dari pada ngisi dengan mengeluh atau meratap. Hapus airmata deh yaa cup cup cuupp... *hug

Kalo kata orang bijak sih, dari pada kita mikir hal yang kita takutkan, lebih baik pikirkan hal lain yang menyenangkan. Ibarat orang nyetir mobil udah mau nabrak mobil depannya, daripada heboh teriak ketakutan, mending injak rem, alihkan setir ke sisi lain tho?

Minggu, 29 Mei 2016

Glow in the Dark

Kita memandang dunia --kehidupan--  kita dengan 2 sisi. Yaitu : Dunia kacau dan Dunia yang baik baik aja.

Ibarat dinding tembok, seiring dengan waktu, ada beberapa bagian yang terkelupas, ada bagian yang jamuran dsb. Ketika kita melihat dinding yang terkelupas dan jamuran tsb, kita akan berusaha mengecat ulang. Begitu juga ketika kita melihat dunia kita, bila ada yang tidak sesuai dengan keinginan kita, ada yang ingin kita "cat" ulang.

Boleh boleh saja kita cat ulang, tapi kita juga mesti tau aturannya. Mengecat ulang berarti kita mesti menyisik-mengelupasi cat lama, sehingga akan menimbulkan sedikit keberantakan.
Bekas cat lama akan berserakan bahkan membuat kita menutup hidung karena serpihan catnya. Akan ada ketidaknyaman sementara ketika proses pengelupasan cat lama sedang di lakukan. Setelah semua bersih, baru lah cat baru bisa di aplikasi kan. Butuh waktu untuk membuat cat itu kering dan dinding di ruangan itu bisa terlihat lebih indah dengan cat barunya.

Nah proses pengelupasan cat itu yang kadang kalau kita tidak bisa menerima kenyataan, kita memandang hidup kita sedang bergaul dengan si mas salah. Kita mengeluhkan serpihan cat lama. Kita melihat dunia kita kacau.

Beda dengan orang yang menerima proses pengelupasan cat itu sebagai proses yang harus di jalani. Tidak mengganggap itu sebagai si mas salah. Dia menerima ketidaknyamanan tsb dengan ikhlas dan sabar. Dia yakin bahwa semua proses itu untuk menghasilkan cat dan tembok yang lebih bersih dan indah. Justru kalo cat lama tidak di kelupas, hasilnya justru kurang maksimal.

Ketika kita menerima kenyataan hidup dari sisi dunia baik baik aja, semua akan baik baik saja. Kita tidak kenal dengan si mas salah. Kita tidak menentang kehidupan. Semua mengalir sebagaimana harus mengalir. Tidak usah takut dengan aliran kehidupan. Toh semua sudah di atur sedemikian rupa. Yang pasti namanya mengalir adalah karena adanya pergerakan.

Jam selalu berputar, tidak akan jam di angka 1 terus atau jam 10 terus. Nikmati saja setiap detiknya.

Bumi tiap hari masih berputar. Matahari masih setia menyinari bumi. Burung masih berkicau. Ayam masih berkokok menjelang subuh. Nikmati saja.

Tidak akan hidup ini selalu sama situasi dan kondisinya. Nikmati saja.

Yang pasti, jalani hidup ini sesuai dengan koridornya. Tetap berbuat yang terbaik setiap saat. Tetap setia pada kebaikan. Jalan lurus lurus aja.

Yakinlah, hanya butuh waktu sementara atas ketidaknyaman. Yakinlah. Semua akan baik baik saja :)

Justru pada saat proses pengelupasan cat lama, banyak lah berdoa, mendekat kepada Sang Pemilik Kehidupan, agar kita di anugerahi cat dengan kualitas terbaik, yang kuat dan tahan terhadap cuaca apapun, yang mudah di hapus bila terpercik noda tanpa membuat cat terkelupas, yang tidak saja bersih dan mengkilat tapi bisa menyala dalam gelap. Tidak cuman indah di liat tapi bisa menerangi sekelilingnya. Glow in the dark. Subhanallah. Allahuma amin.

Sabtu, 28 Mei 2016

Pohon pisang

Bermula dari ke -awarre- an ku #halah.. Lebih tepatnya ke isengan ga sengaja mengamati sekumpulan pohon pisang di pekarangan depan kanan rumah ku, aku baru nyadar kalo pohon pisang depan rumahku belum pernah ku lihat berbuah. Padahal ku lihat pokok pohonnya udah menjulang tinggi dan sepertinya udah "tua"

Mengingat omongan beberapa orang, bahwa kalo pohon atau tanaman yang sering di ajak bicara itu bisa tumbuh subur, akhirnya aku mau menerapkan hal itu.
Jujur aku ga suka yang berbau tanam menanam bunga atau pohon lah, ga naturalis banget lah. Masa iya aku mesti ngomong sendirian, di bawah pohon pisang pula.. Hmm

Aku cuman berdiri di balik jendela kaca depan rumah, sambil ngomong "Pohon pisang, semoga kamu cepat berbuah ya". Iseng tapi tulus sih doa nya, ada mungkin beberapa kali saya doa baik lisan atau cuman membatin di dalam hati sambil ngeliat tuh pohon pisang. Pernah juga sekali aku doain tuh pohon saat hujan. Berasa apaaa gitu yaa hehehe... Ya begitu lah adanya

Sampai kemudian, beberapa hari lalu, pas ngliat pohon pisang, ada satu pohon pisang yang sudah tumbuh jantung pisang menjuntai ke bawah. Subhanallah... Aku kayak dapat apaa gitu. Bahagiaa gitu rasanya.. Berkali kali ku liat pohon pisang itu berasa takjub dan ikut bersyukur. Padahal itu pohon pisang bukan pohon pisangku tapi punya tetangga, bukan aku juga yang nanam. Tapi ada rasa ikut senang ketika kebaikan untuk makhluk lain yang kita inginkan, akhirnya bisa di dapat oleh makhluk tsb.

Pohon pisang itu berbuah udah pasti karena izin Allah, belum tentu karena terkabulnya doa saya juga.. #takutgeer saya.

Kesimpulan:
1. Mendoakan manusia lain atau bahkan makhluk lain tanpa mereka ketahui, seperti memberi kebaikan dengan tangan kanan dan tangan kiri tidak tahu. Dalam cerita pohon pisang ini, aku bahkan ga tau, itu pohon pisang tau atau tidak waktu saya berdoa untuknya.
2. Mendoakan orang lain sama dengan memberi kebaikan sama dengan sedekah. Brarti itu adalah sedekah yang sangat mudah dan tidak perlu biaya alias gratis. Hanya perlu ketulusan hati.
3. Latih ketulusan hati kita dengan banyak peduli pada lingkungan atau sekitarnya. Ada banyak pahala kebaikan di sana. Doa lah dengan ikhlas. Yang memang butuh empati yg tinggi dari hati kita
4. Mendoakan orang lain tidak perlu mencari waktu khusus. Sebisanya aja. Dan tidak perlu kita harus kenal dulu. Cukup gunakan good feeling anda.

Contoh:
1. Ketika berhenti di lampu merah, anda melihat seorang ibu membawa bayi di gendongannya dan anak lain di boncengannya, doa kan saja dengan tulus "semoga ibu itu di beri kemudahan dalam membesarkan anaknya, di baikkan rejekinya dan di mampukan untuk memiliki mobil. Amin"
Indah sekali bukan dengan apa yang anda lakukan dg tulus tanpa ibu itu tahu. Hanya Allah dan anda yang tahu.
2. Misal ketika jalan ke mall, ada salah satu toko yang sepi. Doakan saja supaya toko itu bisa rame pembeli.
3. Ada tetangga yang masih ngontrak rumah, doakan saja supaya di mampukan punya rumah sendiri.
4. Ada jomblo belum nikah nikah, doakan saja supaya segera datang jodohnya.

Dan lain sebagainya. Buanyak. Se simple itu. Hanya butuh ke awarre an anda. Kepedulian kita. Tidak semua orang bisa kita bantu, tapi dengan doa, kita mungkin bisa membantu mereka, secara tidak langsung :)

Kita tidak tahu dari doa siapa yang akan di kabulkan. Marilah banyak berdoa untuk sesama :)

Rabu, 18 Mei 2016

Kagumku pada Mu

Apa yang muncul dalam pikiran anda ketika ada tetangga yang punya mobil keluaran terbaru, berderet di depan rumahnya, padahal kita hanya punya sepeda motor ?

Apa yang yang ada dalam pikiran anda, ketika melalui jalan raya, banyak toko besar dan mall dengan kemegahannya, Padahal mungkin anda cuman punya warung sembako kecil di gang kecil ?

Apa yang ada dalam pikiran Anda, ketika melihat gedung bertingkat tinggi, apartement tinggi berjejer, padahal mungkin anda hanya tinggal di rumah sederhana ?

Ketika saya melihat semua bentuk dari kekayaan itu, terbersit kekaguman dan pertanyaan, kenapa orang bisa sekaya itu? dari mana dapatnya? bagaimana rasanya? dan semua yang bernada kekaguman dan bahkan keinginan untuk bisa punya seperti orang orang itu.

Dan pikiran serta pertanyaan itu masih sering muncul, sampai suatu hari saya tersadarkan, untuk apa saya kagum pada yang sama sama manusia seperti saya. bukankah harusnya saya harus kagum sekagum kagumnya pada Dzat Yang Maha Kaya dan Dzat Yang Memberi Kekayaan. Dia lah Allah. Y Ghaniyyu Ya Mughnii.

Iya kan betul kan?

Tidak ada orang yang kaya hanya karena keras kerasnya, kecuali Allah memberinya buah dari kerja kerasnya berupa kekayaan

Pun bukan berarti tidak akan orang bisa menjadi kaya kalau tidak bekerja keras. Lihatlah betapa banyak orang yang beruntung terlahir dari orang tua yang sudah kaya dan dia tinggal menjalani hidup sebagai orang kaya tanpa kerja keras.

Semua itu karena Allah. Allah yang memberi kekayaan tersebut. Ya Allah betapa Engkau sangat kaya. Sangat sangat sangattttt kaya. Kayaaaa sekaliii. Subhanallah...
Tidak cuman yang ada di bumi yang bisa ku liat, tapi juga di seluruh alam semesta jagad raya yang aku belum dan atau tidak bisa melihatnya.

Ya Allah Ya Ghaniyyu Ya Mughni
Kayakanlah kami dengan karunia Mu, Sehingga kami tidak minta kepada selain Mu. Amin ya Robbal'alamin...

Senin, 16 Mei 2016

Hiduplah untuk saat ini

Banyak orang tau bahwa tidak mudah hidup di jaman sekarang. Banyak yang menyesalkan masa lalu dan takut akan masa depan.

Hiduplah untuk sekarang.
Untuk hari ini.

Hari kemarin sudah menjadi masa lalu.
Hari yang tidak mungkin kita bisa mengulanginya lagi.
Jangan bandingkan diri kita dengan orang lain, bandingkan diri kita hari ini dengan diri kita kemarin. Lakukan saja yang terbaik sekarang, untuk memperbaiki hari yang kemarin.

Jangan kita kawatirkan juga tentang masa depan.
Hari ini lah yang menentukan masa depan kita esok hari.
Esok hari yang belum lagi datang, yang belum ada di genggaman.

Lakukan apapun yang terbaik hari ini.
Teruslah berbuat kebaikan untuk diri, dan berbagi kebaikan untuk orang lain.

Kita hari ini adalah buah dari yang kita lakukan "hari ini" di masa lalu.
Kita akan mendapatkan buah hari ini di "hari ini" di masa depan.

Jadi, hiduplah terbaik untuk hari ini, hari yang sedang kita miliki.. :)

_________&&&__________

Tulisan di atas adalah tulisan yang baru tersimpan di draft yang kemudian saat mau saya posting ada yang ingin saya tambahkan.

Saya pikir pikir, hiduplah untuk saat ini lebih tepat dari pada hiduplah untuk hari ini. Satu hari aja 24 jam. Betapa banyak dari kita yang banyak menunda suatu pekerjaan atau hal untuk di kerjakan nanti. Yang nanti nya itu bisa 5 menit lagi, 1 jam lagi atau bahkan 5 jam lagi.

Atau banyak juga di antara kita yang saat ini sedang mengerjakan sesuatu tapi pikiran kita melayang membayangkan pekerjaan atau hal lain. Betapa seringnya saya atau mungkin banyak orang di luar sana yang sering tidak fokus dengan "saat ini"

Jadi ini lah yang membuat saya berpikir untuk lebih fokus dengan apa yang harus kita lakukan saat ini, dari pada hari ini.

So, hiduplah dan lakukan yang terbaik untuk saat ini.

#hanyalahbuahpikiran
#forselfremind
#forbetterme

Jangan panjang angan angan

Bismillahirrohmanirrohiim..

Banyak orang berkata :
"bermimpilah setinggi langit"

Tapi tidak berlaku untuk saya. Saya bukan orang ambisius, saya orang yang menghindari mimpi terlalu tinggi, menghindari panjang angan-angan. Walaupun tidak di pungkiri saya juga manusia biasa yang punya banyak keinginan.

Dari kecil saya tidak punya cita-cita ingin menjadi apa kalau besar nanti. Beneran..., Paling kalau di tanya saya jawab aja pingin jadi guru. Tapi pada kenyataannya saya juga gak ada niatan untuk sekolah di keguruan. Dan sampai detik ini saya juga bukan ber profesi sebagai guru

Waktu saya sekolah SMEA jurusan Usaha Perjalanan Wisata -saya yang tidak punya akte kelahiran dan ada kesalahan penulisan nama bapak di ijazah- karena ketidaktahuan saya,, saya sempat berpikir bahwa saya tidak akan bisa bikin Paspor. Saya ikhlas kan saja waktu itu dan melupakan keinginan punya paspor dan bisa keluar negeri. Tapi Allah Maha Baik, Hanya sekitar 3 tahun saya lulus SMEA, saya sudah bisa punya Paspor dan bisa ke luar negeri, untuk jalan-jalan dan pakai uang hasil keringat sendiri! Alhamdulillah...

Banyak hal yang terjadi bukan karena saya mengimpikannya sejak lama. Saat itu terlintas keinginan dan kira-kira saat itu saya punya kemampuan untuk mewujudkan nya, saya berusaha keras untuk mewujudkan atau mendapatkannya. Tapi bila tidak, saya menunda keinginan atau bahkan melupakannya.

Dengan itu hidup rasanya lebih ringan, tidak terbebani dengan ambisi berlebihan.

Pernah suatu waktu, entah karena saya lupa kebiasaan hidup sedikit  ambisi ala saya atau mungkin saya yang sangat ambisi waktu itu, saya punya keinginan yang kuat akan sesuatu. Saya saat itu bener-bener berambisi untuk mendapatkannya. Siang malam saya pikirkan, hingga saya merasa hidup ini kurang, tidak bersyukur. Pun ketika saya melakukan amalan ataupun sedekah, pikiran hanya tertuju pada ambisi saya. Dan akhirnya setelah sekian lama berjuang, saya belum bisa mendapatkan apa yang saya inginkan, ujung-ujungnya saya "menyalahkan" Allah kenapa doa saya tidak di kabulkan. Astaghfirullaah... Harusnya saya beramal harus dengan ikhlas untuk Allah, bukan karena ambisi saya.
Ambisi saya waktu itu menutup hati saya dan saya jadi amat kurang bersyukur dengan yang sudah saya miliki.

Untunglah saya segera sadar. Sekarang saya tidak mau di pusingkan dengan angan angan panjang. Ini adalah soal pilihan bagaimana menjalani hidup nyaman ala saya. Beda orang bisa beda pilihan bukan? :)

Selasa, 19 April 2016

Goresan

Yang namanya benci sebenarnya tidak boleh. Itu adalah penyakit hati. Saya sadar dengan se sadar- sadarnya, penyakit itu ada di hati saya sekarang. Adalah bukan tanpa sebab benci itu muncul. Tapi Ya Allah, ingin sekali saya buang penyakit ini. Saya ingin membuangnya. Tidak usah lah berubah jadi cinta. Tapi cukup jadi biasa-biasa aja. Setiap kali ada yg berhubungan dengan sesuatu yg saya benci itu muncul, muncul juga perasaan sakit hati.

Aku benci kota Cilacap. Padahal kan ga ada yg salah dengan kota itu. Kenapa harus benci. Dulu saya tidak membencinya, saya hanya tidak betah lama-lama berada di kota itu. Cukup lah paling lama 5 hari kalo "terpaksa" saya di sana. Tapi dari yang sekedar tidak betah menjadi kebencian yang menjadi-jadi.

Saya ingin membuang kebencian ini dengan menelaah apa penyebabnya.
Baiklah..
Saya bukan terlahir di sana. Tapi saya melewati kurang beberapa tahun tinggal di sana. Saat saya SMP thn 90 pertengahan, hingga 16 mei 97. Ada apa dalam waktu kurang dari 7 tahun itu?
Apa yang terjadi?

Saya berusaha membuka cuplikan- cuplikan lembar masa lalu saya yang tersimpan rapi di hati dan pikiran bawah sadar saya.
Saya melihat ada kesedihan yang mendalam, airmata yg berusaha ku sembunyikan,  dan banyak ketidak-adilan yang melukai hati. Saya liat luka itu begitu dalam.. Hingga setelah belasan tahun, luka itu belum lah sembuh.

Lalu dari mana saya dapatkan luka itu?
Siapa yang melukai hati saya sampai sedalam itu?
Siapa???
Tidak kah mereka menyadari bahwa banyak omongan, sikap dan tindakan mereka yang melukai saya?
Tidak kah mereka bisa berpikir dengan empati ke saya?
Benar saja di salahkan, apalagi saya salah?

Ketika saya harus "terpaksa" tinggal 6 bulan lagi di Cilacap, saya merasakan lagi luka itu. Luka hati yang belum sembuh, ternyata harus terlukai kembali. Dan rasanya berkali-kali lipat sakitnya. Karena bukan saya aja yang terluka, tapi juga anak-anak saya. Dan siapapun yang melukai anak-anak saya, itu juga sama saja dengan melukai saya.

Harus kah saya menyalahkan cilacap dan membencinya?

Maafkan aku ya cilacap, aku tidak lah harus membencimu hanya karena luka ini tergores di situ.
Aku sudah pergi jauh dari mu cilacap, aku ingin luka ku sembuh.

Saya ingin meng ikhlaskan semua yang sudah terjadi
Hingga luka ini bisa sembuh dan tak berbekas.

Bismillah.. Tolong saya Ya Allah...